Blogger Nurlaila,S.Pd,M.Pd

Sabtu, 09 April 2011

PTK"PENGARUH MUSIK TERHADAP KONSENTRASI ANAK PADA PERMAINAN LOTTO

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang tua murid menuntut agar putra-putrinya dapat membaca setelah
menyelesaikan pendidikannya di Taman Kanak-kanak (TK), namun tuntutan
orang tua tidak dapat dilaksanakan oleh para guru TK melalui Proses Belajar
Mengajar secara formal seperti yang dilaksanakan di Sekolah Dasar sebab
pelaksanaan pembelajaran di TK harus dilakukan melalui kegiatan bermain.
Bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain merupakan prinsip
pembelajaran di TK sebab dunia anak adalah dunia bermain. Bagi anak-anak,
kegiatan bermain selalu menyenangkan. Dengan bermain, anak-anak dapat
mengekspresikan berbagai perasaan maupun ide-ide yang cemerlang tentang
berbagai hal. Anak juga dapat menjelajah ke alam imajinasi yang tidak terbatas
sehingga akan merangsang pula perkembangan kreativitas alaminya.
Melalui kegiatan bermain, anak bisa mencapai perkembangan fisik,
intelektual, emosi dan sosial. Perkembangan secara fisik dapat dilihat melalui
kegiatan bermain, sedangkan perkembangan intelektual dapat dilihat melalui
kemampuan menggunakan dan memanfaatkan lingkungannya. Perkembangan
anak dapat dilihat ketika anak sedang merasa senang, tidak senang, sedih, marah,
kalah atau menang. Perkembangan sosial dapat juga dilihat dari hubungannya
dengan teman sebayanya, dalam bentuk menolong, memperhatikan serta
membantu kepentingan orang lain (Prasetyono, 2007).
2
Salah satu bentuk permainan yang dapat merangsang daya ingat dan
imajinasi anak adalah Permainan Lotto. Ada bermacam-macam jenis lotto, antara
lain: lotto berpasangan, lotto sejenis, dan sebagainya. Alat permainan ini dapat
membantu guru dalam melatih daya ingat anak untuk mengingat huruf.
Akibat adanya kecenderungan anak untuk mengenal huruf dan kata hanya
dengan cara menghafal serta akibat kurangnya minat anak untuk mengenal huruf
dan kata sehingga membuat anak menjadi bosan untuk belajar mengenal serta
meniru huruf dan kata, penulis pun akhirnya mencoba menggunakan suatu alat
peraga yang dianggap dapat meningkatkan daya ingat dan motorik halus anak.
Penulis mencoba melakukan permainan dengan menggunakan alat peraga lotto
yakni lotto huruf (lotto sejenis), dimana permainan ini sangat digemari oleh anak.
Melalui permainan ini penulis mencoba memperkenalkan huruf abjad sebab
mengenal huruf adalah awal dari mengenal kata dan kalimat.
Prasetyono (2007) kembali menambahkan bahwa mempelajari huruf
abjad bagi anak kecil jauh lebih sulit dibandingkan belajar menghitung. Hal ini
dikarenakan masih sulit membayangkan bentuk-bentuk huruf yang banyak itu.
Anak sering membuat kesalahan dalam mengingat dan menyebutkan salah satu
bentuk huruf. Oleh karena itu, anak memerlukan bimbingan dan membutuhkan
banyak latihan dari berbagai pihak, terutama dari guru TK dan orang tuanya.
Supaya tercapai hasil seoptimal mungkin, guru harus memiliki strategi
yang paling tepat dalam proses belajar-mengajar. Berbagai metode mengajar
yang sudah banyak dikenal antara lain: metode pemberian tugas, demontrasi,
bercerita, tanya jawab, bercakap-cakap, eksprimen dan karya wisata. Selain
3
ditentukan oleh alat peraga dan metode yang digunakan dalam mengajar,
keberhasilan proses belajar mengajar juga dipengaruhi oleh tehnik penyajian
sebab tanpa adanya tehnik penyajian yang menarik, peserta didik akan merasa
bosan serta tidak menaruh perhatian penuh terhadap apa-apa yang disajikan oleh
para guru sehingga tujuan dari pembelajaran tidak tercapai secara maksimal.
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi pada
kebutuhannya. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upayaupaya
pendidikan untuk mencapai optimalisasai semua aspek perkembangan,
baik perkembangan fisik maupun psikis (intelektual, bahasa, motorik dan sosioemosional).
Dengan demikian, berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya
dilakukan melalui analisis kebutuhan yang disesuaikan dengan berbagai aspek
perkembangan dan kemampuan pada masing-masing anak (Depdiknas, 2006b).
Akibat terdapatnya kekurangan pada kemampuan anak yang tidak mudah
untuk diajak berkonsentrasi lebih dari beberapa menit sehingga musik
diperkenalkan ke dalam aktivitas anak untuk melatih konsentrasi mereka
(Prasetyono, 2007). Alfa Handayani S.Psi., seorang psikolog, mengatakan bahwa
musik mampu meningkatkan pertumbuhan otak anak karena musik dapat
merangsang pertumbuhan sel otak1 sehingga meningkatkan konsentrasi mereka.
1

1 komentar:

Nurlaila.S.Pd, M.Pd mengatakan...

Ibu2 guru TK ini ada PTK mungkin bisa buat contoh, walaupun masih banyak kekurangan.

Posting Komentar